Jumat, 03 April 2009

situ gintung



air..................
air.....................
air.........................
membedah tanggul
rubuh
air bagai bah
adzan subuh
masjid menggigil
air berenang di dalam rumah
pohon-pohon berenang
mayat-mayat berenang
siaran televisi
menangis
air.................
air....................
air berlumpur
air lagi
lumpur lagi
kematian lagi
kematian yang itu juga
tangis yang itu juga
luka yang itu juga
presiden
wakil presiden
pidato
pidato
luka lagi
di jakarta
mobil-mobil tak bisa berenang
orang-orang kandas
orang-orang datang
menolong,,,,,,,,,,menangis
menonton,,,,,,,,, menangis
memohon ,,,,,,,,,,,,menangis
sakit lagi,,,,,,,,,,sakit hati
menghitung yang mati
menghitung yang kembali
menghitung yang hilang
saudara.........
saudara...........
kematian ini begitu dekat
begitu akrab
gali lagi
lubang itu
tempat yang nyaman
masjid itu
kini kesepian
ia berdiri
sendirian
rumah-rumah beterbangan
kos-kosan menghilang
anak-anak kos menghilang
pemilik kos menghilang
menangis,,,,,,,,,,,,,,,
menangis,,,,,,,,,,,,,,,,,
air
air
air
air
tanah berlumpur
menutup mata
siapa saja
di situ gintung
kota kenangan
kota yang indah
taman bermain
anak-anak yang ceria
pemancingan
yang kini luka
restoran yang kehilangan indah
tak ada air
sepi
sepi
luka
luka
Allah
Allah
Allah
Allah
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar